MEMIMPIN
PA KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI
Mulailah
tepat pada waktunya. Disamping membuang waktu, kebiasaan terlambat menimbulkan
dampak psikologis yang buruk, seperti seolah-olah PA itu hanya main-main dan
tidak penting.
Sikap
saudara sebagai pemimpin adalah salah satu faktor penting dalam menentukan
spirit dan suasana pertemuan. Sikap yang menghormati otoritas Alkitab akan
menular sekalipun mungkin saudara tidak mengekspresikannya dengan kata-kata.
Kasih dan keterbukaan saudara kepada anggota di dalam kelompok akan segera
mempengaruhi mereka. Sikap yang rileks dan kegembiraan yang sungguh-sungguh
dalam pertemuan akan menyebar kepada setiap anggota kelompok sejak awal PA
dimulai.
Aturlah
susunan duduk yang melingkar sehingga setiap orang dapat saling memandang dan
mudah berbicara satu dengan yang lain. Jangan biarkan kelompok menjadi terlalu
nesar. Kelompok menjadi tidak efektif jika jumlah orang terlalu banyak.
Kelompok PA yang ideal berjumlah 4-6 orang, bila kelompok terlalu besar maka
partisipasi para anggota akan berkurang.
1. Pastikan
semua anggota telah menerima bahan PA yang akan dipelajari dan lebih baik jika
kita menyiapkan kertas, alat tulis, dan Alkitab bagi yang tidak membawanya,
ingatkan mereka untuk membawa peralatan yang dibutuhkan pada pertemuan
selanjutnya.
2. Perkenalkan
semua orang. Kalau anggota saling mengenal, diksusi akan lebih bebas dan
terbuka. Dalam mengarahkan pertanyaan, sebutkan nama orang itu. Hal ini akan
membantu yang lain mengingat namanya.
3. Bukalah
PA dengan doa. Dengan berdoa maka kita melibatkan kehadiran Allah
ditengah-tengah diskusi dan memintaNya agar memberi pengajaran serta menyatakan
kehendakNya melalui firman yang akan dipelajari bersama. Walaupun saudara
adalah pemimpin kelompok, tetapi ingatlah bahwa saudara tetap membutuhkan Roh
Kudus yang memimpin saudara dan tiap orang didalam kelompok untuk memahami
firman Allah, ingatlah bahwa saudara juga harus memiliki keterbukaan hati dan
kerendahan hati terhadap otoritas Allah.
4. Sejak
awal, jelaskan bahwa pertemuan itu adalah untuk berdiskusi bukan ceramah.
Kemudian sampaikan aturan-aturan dasar dalam PA kelompok:
a.
Alkitab adalah textbook kita.
b.
Batasan ayat yang akan dipelajari.
c.
Peran setiap orang dalam diskusi.
5. Bacalah
pengantar pada bahan PA dipermulaan PA untuk mengarahkan kelompok dilanjutkan
dengan pertanyaan pendekatan untuk memancing diskusi dan menimbulkan komunikasi
yang santai serta bersahabat.
6. Bacalah
bagian firman Tuhan yang akan dipelajari. Diskusi yang intelegent hanya dapat
terjadi jika setiap orang ‘akrab’ dengan ayat-ayat yang menjadi bahan
pelajaran. Pertimbangkan macam-macam cara dalam membaca Alkitab.
7. Bila
bahan PA dibuat, ikutilah pertanyaan-pertanyaan yang telah ada didalam bahan
PA. Pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya dapat digunakan jika pemimpin PA
mengikuti apa yang telah ditulis oleh pembuat bahan PA. Jika anggota kelompok
masih belum mengeti apa yang dimaksudkan oleh pembuat bahan PA, anda dapat
menyatakannya dengan kata-kata saudara sendiri.
8. Mungkin
satu ketika ada pertanyaan yang agak menyimpang dari petunjuk bahan PA.
Contohnya, suatu pertanyaan yang mungkin sudah dijawab dalam pertanyaan
sebelumnya. Jika demikian, pindahlah pada bagian yang selanjutnya karena
pengulangan pertanyaan yang telah didiskusikan akan menimbulkan kebosanan.
9. Hindari
untuk menjawab pertanyaan saudara sendiri. Suatu kelompok dengan keingintahuan
yang besar akan menjadi pasif dan terdiam jika pemimpin terlalu banyak
berbicara. Tugas saudara bukan untuk memberi jawaban melainkan mengajukan
pertanyaan dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menjawab.
10. Jangan
kuatir dengan keheningan. Orang perlu waktu untuk berpikir tentang pertanyaan
dan untuk menyusun jawaban mereka. Tetapi cobalah untuk membedakan antara diam
karena sedang berpikir dengan diam karena pertanyaan tidak jelas.
11. Jangan
puas dengan satu jawaban. Minta juga jawaban dari peserta yang lain. Tanyalah
“Apakah ada jawaban lain?” atau “Apakah ada yang mau menambahkan?” sehingga
memberi kesempatan kepada beberapa orang untuk berbicara.
12. Berilah
dukungan yang positif! Orang akan memberikan banyak kontribusi jika mereka
merasa bahwa jawaban mereka dihargai. Salah satu bentuk penghargaan adalah
dengan mendengarkan dengan penuh perhatian kepada siapapun yang sdang
berbicara. Responi jawaban mereka dengan mengatakan “Suatu observasi yang baik”
atau “point yang sangat bagus”. Berilah penghargaan khusus kepada orang yang
pemalu atau anggota yang ragu-ragu karena takut jawabannya salah.
13. Terimalah
semua jawaban. Jangan sekali-kali menolak jawaban. Jika jawaban itu jelas salah,
tanyakan, ”Ayat mana yang membuat Saudara berpikir demikian?” atau “Bagaimana
pendapat yang lain?”
14. Jangan
mengharapkan setiap jawaban ditujukan kepada saudara, walaupun itu mungkin
terjadi pada permulaan. Apabila anggota kelompok semakin merasa santai, mereka
akan benar-benar berinteraksi satu dengan yang lain. Ini menunjukkan tanda
diskusi yang baik.
15. Jangan
takut pada perdebatan. Hal ini menghangatkan diskusi, namun demikian perlu
diperhatikan kemungkinan adanya debat kusir sebagai keinginan untuk memenangkan
perdebatan atau timbulnya perkataan yang dapat menyakiti orang lain. Ingatkan
kembali akan peraturan dasar dalam PA kelompok.
16. Bersedia
untuk mengakui kesalahan bila jawaban kita ternyata kurang tepat. Atau menjawab
tidak tahu bila memang tidak tahu. Pemimpin PA biasanya merasa bahwa mereka
harus menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Jika satu kesalahan jawaban
diberikan, atau jika pemimpin membuat kesalahan dan membiarkan hal tersebut,
maka spirit didalam kelompok akan hilang. Mengakui kesalahan kita dan kelemahan
akan membawa seluruh kelompok kepada satu tingkatan yang baru yaitu keterbukaan
kepada anugerah Allah dan keterbukaan antara yang satu dengan yang lainnya.
17. Perhatikan
waktu. Setelah sebuah pertanyaan terjawab dengan memuaskan, segeralah beralih
ke pertanyaan berikutnya. Hal ini telah diperhitungkan sewaktu saudara
mempersiapkan bahan tersebut.
18. Secara
berkala buatlah kesimpulan tentang apa yang telah kelompok peroleh dari bahan
yang dipelajari. Ini akan menolong untuk memperoleh ide-ide berarti selanjutnya
dan untuk menjaga alur pertanyaan. Tapi jangan berkhotbah.
19. Berilah
ringkasan pendek bahan yang telah dipelajari pada akhir pertemuan dan tutup
dengan doa. Beri kesempatan kepada peserta untuk meresponi dan memohon agar
Tuhan menolong untuk melakukan firman Tuhan yang telah didapat.
20. Akhiri
tepat pada waktunya. Yang masih ingin melanjutkan diskusi secara formal boleh
tinggal. Yang ada kepentingan lain boleh pulang.
PERMASALAHAN
YANG MUNGKIN TIMBUL DALAM DISKUSI
1.
Anggota yang selalu mengajukan
komentar yang tidak relevan. Tanyakan padanya: “Darimana ayat yang Saudara
ambil?” Anjurkan dia untuk mengajukan pendapat sesuai dengan bagian yang sedang
dipelajari. Atau katakan: “Ini menarik tapi kita telah keluar dari topik
diskusi” atau alihkan denga mengajukan pertanyaan yang sesuai topik. Tetaplah
untuk menunjukkan penghargaan terhadap setiap jawaban kelompok.
2.
Anggota masih baru atau malu. Anjurkan
secara halus agar mereka berpartisipasi dalam kelompok. Misalnya dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mudah atau meminta mereka membaca bagian
Alkitab yang dipelajari. Hargai setiap usaha yang mereka lakukan. Usahakan
supaya ia merasa diterima. Bicaralah dengannya sesudah pertemuan.
Perkenalkanlah dia pada anggota lain yang tinggal berdekatan atau memiliki
kesukaan sama seperti dia.
3.
Anggota yang senang berbicara.
Arahkanlah pertanyaan-pertanyaan pada orang lain dengan menyebutkan nama
mereka. Kalau perlu, bicaralah dengan dia sebelum pertemuan berikutnya. Kalau
ia merasa diterima dan dihargai kelompok, ia akan lebih memperhatikan orang
lain.
4.
Anggota yang berpengetahuan luas.
Kadang-kadang orang demikian mengganggu suasana dengan terlalu banyak mengutip
bagian-bagian Alkitab lainnya. Tunjukkan padanya bahwa lebih baik
berkonsentrasi pada satu bagian. Ayat-ayat referensi lainnya hanya berguna
untuk menjelaskan satu kesukaran.
5.
Anggota yang selalu ingin menyimpang
dari pokok pembicaraan. Usulkan pada orang tersebut untuk membahas topik-topik
lain sesudah pertemuan, kalau memang dianggap penting. Tapi selama pertemuan,
bahaslah apa yang sudah ditentukan.
6.
Anggota yang cenderung memikirkan apa
yang mereka katakan daripada mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Untuk
itu kadang-kadang mintalah seorang anggota untuk membuat rangkuman dari apa
yang dikatakan oleh orang lain sebelumnya. Jelaskan bahwa hal ini untuk
menolong supaya kelompok menjadi pendengar yang baik.
EVALUASI
Berikut ini beberapa pertanyaan yang mungkin dapat
menolong saudara untuk mengevaluasi diri ataupun kelompok yang ytelah saudara
pimpin:
1.
Apakah saya telah melakukan persiapan
dengan baik, apakah saya memiliki waktu untuk berdoa dan mempelajari Alkitab?
2.
Apakah saya cukup memahami bahan PA?
3.
Apakah saya ‘akrab’ dengan
pertanyaan-pertanyaan dan catatan-catatan yang saya buat?
4.
Apakah saya merasa nyaman dalam
memimpin PA? Mengapa ya dan mengapa tidak?
5.
Adakah setiap orang mengambil bagian
didalam diskusi? Adakah diskusi ini tampak seperti suatu pengajaran (karena
saya terus-menerus berbicara) atau suatu percakapan di antara dua atau tiga
orang didalam kelompok?
6.
Apakah saya memberikan waktu untuk
memikirkan jawaban dari tiap pertanyaan yang diajukan?
7.
Apakah saya dapat memudahkan
pertanyaan yang tidak jelas?
8.
Apakah saya mendorong kelompok untuk
memberikan lebih dari satu respon atas pertanyaan?
9.
Adakah saya mendengarkan dengan baik
setiap orang yang berbicara?
10. Adakah
kami terus-menerus membicarakan pokok yang sama tanpa berpindah ke pokok yang
lain?
11. Adakah
saya sering membuat ringkasan dari ide-ide utama yang diangkat ke permukaan
oleh kelompok?
12. Apakah
diskusi itu dapat mengarah kepada pemahaman yang lebih jauh tentang firman
Tuhan?
13. Adakah
kami mendiskusikan tentang bagaimana dapat menerapkan apa yang kami pleajari
dalam kehidupan kami?
14. Adakah
saya peka terhadap kebutuhan pribadi anggota kelompok?
15. Apakah
saya dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan efektif?
16. Hampir
tepatkah saya mengikuti rencana pengajaran?
17. Apakah
saya memulai dan menutup PA tepat pada waktunya?
18. Adakah
setiap anggota kelompok terangsang untuk memberikan sumbangan pendapat yang
terbaik kepada diskusi itu?
19. Adakah
setiap anggota saling mendengarkan pendapat mereka masing-masing?
20. Apakah
tempat untuk melakukan PA nyaman atau mengganggu jalannya PA?
21. Apakah
yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam memimpin kelompok
PA diwaktu yang akan datang?
22. Saran
apa yang dapat saya berikan kepada anggota kelompok untuk meningkatkan
partisipasi mereka dalam kelompok?
Jika saudara mengevaluasi
ketrampilan seudara sebagai pemimpin kelompok PA, waspadalah terhadap jebakan ini:
1. Membandingkan
diri dengan orang lain.
2. Merasa
kecil hati.
3. Menyerah.
Hendaklah saudara ingat
untuk tidak memusatkan evaluasi pada hal-hal yang negatif saja, misalnya pada
kesalahan dan masalah-masalah yang timbul.
Jangan putus asa. Setiap
orang adalah unik dan Tuhan telah memberikan kita berbagai kemampuan untuk
dikembangkan. Belajarlah dengan tekun, Tuhan akan memberi upah pada orang yang
setia. Mulailah maju, saudara pasti berhasil.
PENUTUP
Jika
saudara sudah memimpin kelompok-kelompok diskusi selama kurun waktu tertentu,
saudara akan merasa lebih percaya diri dalam mengembangkan gaya kepemimpinan
saudara. Saudara akan belajar bagaimana merencanakan, mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan dan membimbing diskusi lebih efektif dan bagaimana cara
memberi tanggapan yang tepat kepada anggota-anggota kelompok dalam berbagai
situasi.
Memimpin
sebuah diskusi Alkitab adalah suatu hak istimewa yang diberikan kepada saudara.
Jangan lupa untuk mengucap syukur kepadaNya atas kesempatan untuk membimbing
orang lain supaya dapat menemukan kebenaran firman Tuhan. Percayakan diri
saudara kepadaNya supaya Ia menolong dan meningkatkan kepemimpinan saudara
supaya efektif lagi sebagai pemimpin kelompok PA.
Bahan Referensi:
1. Leading
Bible Discussions, James F. Nyquist, IVP
2. Memimpin
Kelompok Penelaahan Alkitab, The Navigators, BPK G. Mulia
3. Menyelidiki
Alkitab Berkelompok, Ir. Jimmy, Kuswadi, Perkantas
4. Tumbuh
Dalam Iman Berkat Alkitab, Stefan Leks, Kanisius
5. Dinamika
Kelompok, Mary Go, SAAT Malang
6. Makalah:
Membuat Bahan PA, Alex Nanlohy
7. Makalah:
Membuat Bahan PA Kelompok, nn.
8. Makalah:
PA Kelompok, Linawati Kristomuljono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar