Kamis, 16 Maret 2017

Pemahaman Alkitab Dengan Metode Diskusi

MEMIMPIN PA KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI

      
      Mulailah tepat pada waktunya. Disamping membuang waktu, kebiasaan terlambat menimbulkan dampak psikologis yang buruk, seperti seolah-olah PA itu hanya main-main dan tidak penting.
      Sikap saudara sebagai pemimpin adalah salah satu faktor penting dalam menentukan spirit dan suasana pertemuan. Sikap yang menghormati otoritas Alkitab akan menular sekalipun mungkin saudara tidak mengekspresikannya dengan kata-kata. Kasih dan keterbukaan saudara kepada anggota di dalam kelompok akan segera mempengaruhi mereka. Sikap yang rileks dan kegembiraan yang sungguh-sungguh dalam pertemuan akan menyebar kepada setiap anggota kelompok sejak awal PA dimulai.
      Aturlah susunan duduk yang melingkar sehingga setiap orang dapat saling memandang dan mudah berbicara satu dengan yang lain. Jangan biarkan kelompok menjadi terlalu nesar. Kelompok menjadi tidak efektif jika jumlah orang terlalu banyak. Kelompok PA yang ideal berjumlah 4-6 orang, bila kelompok terlalu besar maka partisipasi para anggota akan berkurang.

1.     Pastikan semua anggota telah menerima bahan PA yang akan dipelajari dan lebih baik jika kita menyiapkan kertas, alat tulis, dan Alkitab bagi yang tidak membawanya, ingatkan mereka untuk membawa peralatan yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya.
2.     Perkenalkan semua orang. Kalau anggota saling mengenal, diksusi akan lebih bebas dan terbuka. Dalam mengarahkan pertanyaan, sebutkan nama orang itu. Hal ini akan membantu yang lain mengingat namanya.
3.     Bukalah PA dengan doa. Dengan berdoa maka kita melibatkan kehadiran Allah ditengah-tengah diskusi dan memintaNya agar memberi pengajaran serta menyatakan kehendakNya melalui firman yang akan dipelajari bersama. Walaupun saudara adalah pemimpin kelompok, tetapi ingatlah bahwa saudara tetap membutuhkan Roh Kudus yang memimpin saudara dan tiap orang didalam kelompok untuk memahami firman Allah, ingatlah bahwa saudara juga harus memiliki keterbukaan hati dan kerendahan hati terhadap otoritas Allah.
4.     Sejak awal, jelaskan bahwa pertemuan itu adalah untuk berdiskusi bukan ceramah. Kemudian sampaikan aturan-aturan dasar dalam PA kelompok:
a.                    Alkitab adalah textbook kita.
b.                    Batasan ayat yang akan dipelajari.
c.                    Peran setiap orang dalam diskusi.
5.     Bacalah pengantar pada bahan PA dipermulaan PA untuk mengarahkan kelompok dilanjutkan dengan pertanyaan pendekatan untuk memancing diskusi dan menimbulkan komunikasi yang santai serta bersahabat.
6.     Bacalah bagian firman Tuhan yang akan dipelajari. Diskusi yang intelegent hanya dapat terjadi jika setiap orang ‘akrab’ dengan ayat-ayat yang menjadi bahan pelajaran. Pertimbangkan macam-macam cara dalam membaca Alkitab.
7.     Bila bahan PA dibuat, ikutilah pertanyaan-pertanyaan yang telah ada didalam bahan PA. Pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya dapat digunakan jika pemimpin PA mengikuti apa yang telah ditulis oleh pembuat bahan PA. Jika anggota kelompok masih belum mengeti apa yang dimaksudkan oleh pembuat bahan PA, anda dapat menyatakannya dengan kata-kata saudara sendiri.
8.     Mungkin satu ketika ada pertanyaan yang agak menyimpang dari petunjuk bahan PA. Contohnya, suatu pertanyaan yang mungkin sudah dijawab dalam pertanyaan sebelumnya. Jika demikian, pindahlah pada bagian yang selanjutnya karena pengulangan pertanyaan yang telah didiskusikan akan menimbulkan kebosanan.
9.     Hindari untuk menjawab pertanyaan saudara sendiri. Suatu kelompok dengan keingintahuan yang besar akan menjadi pasif dan terdiam jika pemimpin terlalu banyak berbicara. Tugas saudara bukan untuk memberi jawaban melainkan mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menjawab.
10.  Jangan kuatir dengan keheningan. Orang perlu waktu untuk berpikir tentang pertanyaan dan untuk menyusun jawaban mereka. Tetapi cobalah untuk membedakan antara diam karena sedang berpikir dengan diam karena pertanyaan tidak jelas.
11.  Jangan puas dengan satu jawaban. Minta juga jawaban dari peserta yang lain. Tanyalah “Apakah ada jawaban lain?” atau “Apakah ada yang mau menambahkan?” sehingga memberi kesempatan kepada beberapa orang untuk berbicara.
12.  Berilah dukungan yang positif! Orang akan memberikan banyak kontribusi jika mereka merasa bahwa jawaban mereka dihargai. Salah satu bentuk penghargaan adalah dengan mendengarkan dengan penuh perhatian kepada siapapun yang sdang berbicara. Responi jawaban mereka dengan mengatakan “Suatu observasi yang baik” atau “point yang sangat bagus”. Berilah penghargaan khusus kepada orang yang pemalu atau anggota yang ragu-ragu karena takut jawabannya salah.
13.  Terimalah semua jawaban. Jangan sekali-kali menolak jawaban. Jika jawaban itu jelas salah, tanyakan, ”Ayat mana yang membuat Saudara berpikir demikian?” atau “Bagaimana pendapat yang lain?”
14.  Jangan mengharapkan setiap jawaban ditujukan kepada saudara, walaupun itu mungkin terjadi pada permulaan. Apabila anggota kelompok semakin merasa santai, mereka akan benar-benar berinteraksi satu dengan yang lain. Ini menunjukkan tanda diskusi yang baik.
15.  Jangan takut pada perdebatan. Hal ini menghangatkan diskusi, namun demikian perlu diperhatikan kemungkinan adanya debat kusir sebagai keinginan untuk memenangkan perdebatan atau timbulnya perkataan yang dapat menyakiti orang lain. Ingatkan kembali akan peraturan dasar dalam PA kelompok.
16.  Bersedia untuk mengakui kesalahan bila jawaban kita ternyata kurang tepat. Atau menjawab tidak tahu bila memang tidak tahu. Pemimpin PA biasanya merasa bahwa mereka harus menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Jika satu kesalahan jawaban diberikan, atau jika pemimpin membuat kesalahan dan membiarkan hal tersebut, maka spirit didalam kelompok akan hilang. Mengakui kesalahan kita dan kelemahan akan membawa seluruh kelompok kepada satu tingkatan yang baru yaitu keterbukaan kepada anugerah Allah dan keterbukaan antara yang satu dengan yang lainnya.
17.  Perhatikan waktu. Setelah sebuah pertanyaan terjawab dengan memuaskan, segeralah beralih ke pertanyaan berikutnya. Hal ini telah diperhitungkan sewaktu saudara mempersiapkan bahan tersebut.
18.  Secara berkala buatlah kesimpulan tentang apa yang telah kelompok peroleh dari bahan yang dipelajari. Ini akan menolong untuk memperoleh ide-ide berarti selanjutnya dan untuk menjaga alur pertanyaan. Tapi jangan berkhotbah.
19.  Berilah ringkasan pendek bahan yang telah dipelajari pada akhir pertemuan dan tutup dengan doa. Beri kesempatan kepada peserta untuk meresponi dan memohon agar Tuhan menolong untuk melakukan firman Tuhan yang telah didapat.
20.  Akhiri tepat pada waktunya. Yang masih ingin melanjutkan diskusi secara formal boleh tinggal. Yang ada kepentingan lain boleh pulang.

PERMASALAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL DALAM DISKUSI

1.         Anggota yang selalu mengajukan komentar yang tidak relevan. Tanyakan padanya: “Darimana ayat yang Saudara ambil?” Anjurkan dia untuk mengajukan pendapat sesuai dengan bagian yang sedang dipelajari. Atau katakan: “Ini menarik tapi kita telah keluar dari topik diskusi” atau alihkan denga mengajukan pertanyaan yang sesuai topik. Tetaplah untuk menunjukkan penghargaan terhadap setiap jawaban kelompok.
2.         Anggota masih baru atau malu. Anjurkan secara halus agar mereka berpartisipasi dalam kelompok. Misalnya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mudah atau meminta mereka membaca bagian Alkitab yang dipelajari. Hargai setiap usaha yang mereka lakukan. Usahakan supaya ia merasa diterima. Bicaralah dengannya sesudah pertemuan. Perkenalkanlah dia pada anggota lain yang tinggal berdekatan atau memiliki kesukaan sama seperti dia.
3.         Anggota yang senang berbicara. Arahkanlah pertanyaan-pertanyaan pada orang lain dengan menyebutkan nama mereka. Kalau perlu, bicaralah dengan dia sebelum pertemuan berikutnya. Kalau ia merasa diterima dan dihargai kelompok, ia akan lebih memperhatikan orang lain.
4.         Anggota yang berpengetahuan luas. Kadang-kadang orang demikian mengganggu suasana dengan terlalu banyak mengutip bagian-bagian Alkitab lainnya. Tunjukkan padanya bahwa lebih baik berkonsentrasi pada satu bagian. Ayat-ayat referensi lainnya hanya berguna untuk menjelaskan satu kesukaran.
5.         Anggota yang selalu ingin menyimpang dari pokok pembicaraan. Usulkan pada orang tersebut untuk membahas topik-topik lain sesudah pertemuan, kalau memang dianggap penting. Tapi selama pertemuan, bahaslah apa yang sudah ditentukan.
6.         Anggota yang cenderung memikirkan apa yang mereka katakan daripada mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Untuk itu kadang-kadang mintalah seorang anggota untuk membuat rangkuman dari apa yang dikatakan oleh orang lain sebelumnya. Jelaskan bahwa hal ini untuk menolong supaya kelompok menjadi pendengar yang baik.

EVALUASI

Berikut ini beberapa pertanyaan yang mungkin dapat menolong saudara untuk mengevaluasi diri ataupun kelompok yang ytelah saudara pimpin:
1.         Apakah saya telah melakukan persiapan dengan baik, apakah saya memiliki waktu untuk berdoa dan mempelajari Alkitab?
2.         Apakah saya cukup memahami bahan PA?
3.         Apakah saya ‘akrab’ dengan pertanyaan-pertanyaan dan catatan-catatan yang saya buat?
4.         Apakah saya merasa nyaman dalam memimpin PA? Mengapa ya dan mengapa tidak?
5.         Adakah setiap orang mengambil bagian didalam diskusi? Adakah diskusi ini tampak seperti suatu pengajaran (karena saya terus-menerus berbicara) atau suatu percakapan di antara dua atau tiga orang didalam kelompok?
6.         Apakah saya memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari tiap pertanyaan yang diajukan?
7.         Apakah saya dapat memudahkan pertanyaan yang tidak jelas?
8.         Apakah saya mendorong kelompok untuk memberikan lebih dari satu respon atas pertanyaan?
9.         Adakah saya mendengarkan dengan baik setiap orang yang berbicara?
10.      Adakah kami terus-menerus membicarakan pokok yang sama tanpa berpindah ke pokok yang lain?
11.      Adakah saya sering membuat ringkasan dari ide-ide utama yang diangkat ke permukaan oleh kelompok?
12.      Apakah diskusi itu dapat mengarah kepada pemahaman yang lebih jauh tentang firman Tuhan?
13.      Adakah kami mendiskusikan tentang bagaimana dapat menerapkan apa yang kami pleajari dalam kehidupan kami?
14.      Adakah saya peka terhadap kebutuhan pribadi anggota kelompok?
15.      Apakah saya dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan efektif?
16.      Hampir tepatkah saya mengikuti rencana pengajaran?
17.      Apakah saya memulai dan menutup PA tepat pada waktunya?
18.      Adakah setiap anggota kelompok terangsang untuk memberikan sumbangan pendapat yang terbaik kepada diskusi itu?
19.      Adakah setiap anggota saling mendengarkan pendapat mereka masing-masing?
20.      Apakah tempat untuk melakukan PA nyaman atau mengganggu jalannya PA?
21.      Apakah yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam memimpin kelompok PA diwaktu yang akan datang?
22.      Saran apa yang dapat saya berikan kepada anggota kelompok untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam kelompok?

Jika saudara mengevaluasi ketrampilan seudara sebagai pemimpin kelompok PA, waspadalah terhadap jebakan ini:
1.     Membandingkan diri dengan orang lain.
2.     Merasa kecil hati.
3.     Menyerah.
Hendaklah saudara ingat untuk tidak memusatkan evaluasi pada hal-hal yang negatif saja, misalnya pada kesalahan dan masalah-masalah yang timbul.
Jangan putus asa. Setiap orang adalah unik dan Tuhan telah memberikan kita berbagai kemampuan untuk dikembangkan. Belajarlah dengan tekun, Tuhan akan memberi upah pada orang yang setia. Mulailah maju, saudara pasti berhasil.

PENUTUP

            Jika saudara sudah memimpin kelompok-kelompok diskusi selama kurun waktu tertentu, saudara akan merasa lebih percaya diri dalam mengembangkan gaya kepemimpinan saudara. Saudara akan belajar bagaimana merencanakan, mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan membimbing diskusi lebih efektif dan bagaimana cara memberi tanggapan yang tepat kepada anggota-anggota kelompok dalam berbagai situasi.
            Memimpin sebuah diskusi Alkitab adalah suatu hak istimewa yang diberikan kepada saudara. Jangan lupa untuk mengucap syukur kepadaNya atas kesempatan untuk membimbing orang lain supaya dapat menemukan kebenaran firman Tuhan. Percayakan diri saudara kepadaNya supaya Ia menolong dan meningkatkan kepemimpinan saudara supaya efektif lagi sebagai pemimpin kelompok PA.


Bahan Referensi:

1.     Leading Bible Discussions, James F. Nyquist, IVP
2.     Memimpin Kelompok Penelaahan Alkitab, The Navigators, BPK G. Mulia
3.     Menyelidiki Alkitab Berkelompok, Ir. Jimmy, Kuswadi, Perkantas
4.     Tumbuh Dalam Iman Berkat Alkitab, Stefan Leks, Kanisius
5.     Dinamika Kelompok, Mary Go, SAAT Malang
6.     Makalah: Membuat Bahan PA, Alex Nanlohy
7.     Makalah: Membuat Bahan PA Kelompok, nn.
8.     Makalah: PA Kelompok, Linawati Kristomuljono




Tidak ada komentar:

Posting Komentar