SECANGKIR
TEH MANIS BAGI JIWA
Oleh : Bambang Nugroho Hadi
SEKAPUR SIRIH
Teh manis adalah minuman untuk segala bangsa. Setiap orang mengenal aroma
wanginya yang menenteramkan jiwa. Teh memang anti-oksidan. Menyegarkan tubuh
dan jiwa.
Buku ini bukanlah makanan pokok bagi
jiwa karena makanan pokok bagi jiwa
hanya layak untuk menyebut Kitab-Kitab Suci.
Buku ini adalah secangkir teh manis bagi
jiwa. Ketika anda membacanya, anda sedang memberi minum jiwa anda melalui
narasi, fabel, kisah nyata, cerita fiksi, motto dan lelucon yang membalut
ajaran kebijaksanan. Ada refleksi yang mendalam tetapi operatif dalam hidup
sehari-hari. Anda boleh mulai membacanya dari halaman manapun. Setiap kisah
dapat berdiri sendiri. Setiap kisah adalah seteguk
teh manis bagi jiwa anda.
Saya mempersembahkan Secangkir Teh
Manis Bagi Jiwa ini dengan sukacita.
Terimalah dan minumlah..... !
Salam persahabatan,
Pdt. Dr. Bambang Nugroho Hadi, M.Th
LEMBAR PERSEMBAHAN
Renungan ini kupersembahkan dengan
sukacita, untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang
mendedikasikan hidupNya
untuk mengasihi semua orang,
Kedua orangtua yang selalu
yakin bahwa selalu ada masa depan yang lebih baik,
Isteriku Yani dan anak-anakku
: Gita dan Gracia,
Saudara kandungku : mbak
Susan, Wiwid dan Debora,
Para pecinta gunung yang
sangat mengenal bahwa “salam rimba” diperuntukkan bagi bumi
dan bagi segala suku, agama,
bangsa, kaum dan bahasa.
DAFTAR ISI
SEKAPUR SIRIH
LEMBAR PERSEMBAHAN
PASAL 1 SECANGKIR TEH MANIS MALAM
·
Titip Salam Buat Sang
Pencipta
·
Hidup
Adalah Nyanyian Bagi Tuhan
·
Rahasia
Kebahagiaan Dalam Kepelbagaian
·
Menyembah
Tuhan Pada Segala Musim
·
Pujian Dalam Situasi
Kehilangan
·
Jangan Berhenti Pada
Diskusi
·
Kita Diciptakan Untuk
Suatu Tujuan
·
Kita
Ada Untuk Memperindah Dunia
·
Seperti Nyamuk Nakalkah
Kita?
·
Saat Tuhan Tidak
Menggandeng Tanganku
·
Menyanyi
Dengan Hati
·
Mendapatkan
Dan Kehilangan
·
Katak
Menjadi Katekis Dalam Katekisasi
·
Diskusi
Antara Katak Dan
Jangkrik
PASAL 2 SECANGKIR TEH
MANIS PAGI
·
Ketika
Matahari Tidak Datang
·
Cinta
Telah Cukup Untuk Cinta
·
Senyuman
·
Hati Yang Tak Mengenal
Sariawan
·
Berkotbah Di Gereja
·
Kuasa Sebuah Senyuman
·
Ketika
Ulat Bulu Patah Hati
PASAL
3 SECANGKIR
TEH MANIS SIANG
·
Jangan
Lupa Makan Siang
·
Ada Kalanya
Beristirahat
·
Tugas Suci
·
Pentingnya
Istirahat Berkualitas
·
Kaca Mata Kuda
·
Bergerak Maju
·
Cinta Itu Cinta
PASAL 4 CEMILAN BAGI JIWA
·
Kejahatan Adalah
Ketiadaan Tuhan
·
Katak Kristen
·
Merindukan
Hujan
·
Dendam
Dan Kecerdasan Mengampuni
·
Ketika
Panen Tiba
·
Pelayanan
Sang Katak
·
Meneguk
Air Kebenaran
·
Ketika
Katak Tak Mau Terbang Bersama Burung Nan Kecil
·
Berbeda
Paradigma
·
Indikator
Mencintai Tuhan
·
Dunia
Membutuhkan Hati
·
Ulang Tahun
Tanpa Kado
·
Jeliteng
Berulang Tahun
·
Gong
Xi Fa Coi
·
Tahun
Baru Imlek
·
Regenerasi
Kepemimpinan
·
Pahlawan
Cicak
·
Memayu
Hayuning Bhawana
·
Ayam
Jago Yang Bertanggungjawab
·
Panggilan
Menjadi Pahlawan Keluarga
·
Cinta Itu Bukan
Metafor. Cinta Itu Ada
·
Cinta Seperti
Tanaman Hias Di Dalam Pot
·
Cinta Itu
Energi Aktif
TENTANG PENULIS
PASAL
1
SECANGKIR
TEH MANIS MALAM
TITIP
SALAM BUAT SANG PENCIPTA
Malam ini hujan deras. Aku mendengar kidung sang
katak yang menikmati malam bersama tarian air hujan yang melompat-lompat di
atas dedaunan beralun merdu dalam harmoni. Kukagumi suara alam buatan jari Sang
Illahi. Sementara itu di samping rumah kudengar eong kucing liar yang lapar
mengiris malam sayup tertindih nyanyian suka cita sang katak. Akhirnya hujanpun
mereda. Tiada lagi kecupan air hujan di bibir dedaunan...
Tetapi mataku tak kunjung lelah, seirama semangatku
menggelora menikmati malam karya Pencipta.
Sang katak masih bernyanyi. Walau sendiri. Air hujan
dan dedaunan tak lagi menyatu dalam nyanyian sang katak. Tetapi jangkrik dengan
malu-malu keluar dari persembunyian dan mulai memperdengarkan suaranya. Aku
makin takjub saat kumenyatu dalam irama
kidung malam.
“Mengapa berhenti
bernyanyi, wahai katak? Aku kehilanganmu. ...” kataku.
Ternyata... Sang katak sekedar menarik nafas
sejenak. Ia kembali mempersembahkan kidungnya. Beberapa jangkrik ikut
bersembah. Wow... Betapa malam ini penuh pujian.
Orang2 yang kusayangi telah terlelap, matakupun
berkali-kali terpejam. Maafkan aku, sang katak. Akankah nyanyianmu terus
berlanjut dan engkau berniat membangunkan pagi ? Aku tak bisa terus menemanimu
menghaturkan sembah. Sampaikan salam hormatku untuk Sang Agung.
HIDUP
ADALAH NYANYIAN BAGI TUHAN
Sang katak
kembali bernyanyi. Bukan untuk menghibur diri. Tetapi ada rasa syukur berpadu
kelegaan dan kepasrahan dalam nyanyiannya.
“Tiadakah engkau pernah mengeluh,duhai katak? Tanpa tarian
tirta di atas dedaunan, masih juga bersemangat dalam nyanyian? Katak, lewatilah malam kita dalam senandungmu nan merdu. Aku setuju : Sang Bijak layak mendapatkan
segala pujian. Benar. Engkau sungguh benar, katak... Bernyanyi bukan sekedar
menghibur diri. Bersembah bukan sekedar mengharap asa mewujud. Bernyanyi dan
bersembah adalah hidup.”
Hidup seharusnya merupakan nyanyian dan
sembah. Soli Deo. Soli Deo gloria.
RAHASIA
KEBAHAGIAAN DALAM KEPELBAGAIAN
Katak,... Kalian berkumpul tanpa
sepakat. Perbedaan suara tidak menjadi sumber pertengkaran. Itukah rahasia
kegembiraan dalam kepelbagaian? Semua memberi diri dalam harmoni.
MENYEMBAH
TUHAN PADA SEGALA MUSIM
Kupikir gembiramu kemarin malam karena
hujan. Hujan adalah situasi yang menyenangkanmu. Malam ini hujan tak datang.
Mengapa semangatmu tidak berubah? Semangat berdendangmu bukan karena situasimu.
Ya. Kalian mengajariku bahwa bersembah adalah pilihan. Katak, jiwakupun turut
berdendang.
PUJIAN
DALAM SITUASI KEHILANGAN
Malam ini sunyi...
Pergi ke mana teman-temanmu, wahai katak? Apakah habitatmu kurang nyaman untuk berdendang dengan riang?
Tertangkapkah mereka oleh predator pemakan segala bernama manusia?
Sesamaku manusia, sang pemakan segala acap melakukannya bukan didorong kebutuhan tapi lebih karena keinginan.
Pergi ke mana teman-temanmu, wahai katak? Apakah habitatmu kurang nyaman untuk berdendang dengan riang?
Tertangkapkah mereka oleh predator pemakan segala bernama manusia?
Sesamaku manusia, sang pemakan segala acap melakukannya bukan didorong kebutuhan tapi lebih karena keinginan.
Meski anggota paduan suaramu
berkurang, wahai katak.... Tetapi pujian tetap dinaikkan.
Ayo kawan2 kecilku, mari kita bernyanyi : gloria... Gloria... Gloria in exelcis Deo...!!!!
Ayo kawan2 kecilku, mari kita bernyanyi : gloria... Gloria... Gloria in exelcis Deo...!!!!
JANGAN
BERHENTI PADA DISKUSI
"Aku mau ikut paduan suara !" Cicak pesolek memproklamasikan
keinginannya. "Aku juga bisa bernyanyi !!" Lanjutnya. Tetapi Tikus
gemuk sahabatnya berkata, "jangan malam ini. Mari kita belajar tarik suara
dulu..."
Dan tiap malam mereka berlatih tarik suara,... mereka tak pernah ikut paduan suara bersama sang katak. Melihat polah mereka berdua, jangkrik tampan berucap "Ayooo ikuti aku... Sekarang waktunya untuk bernyanyi !!"
Dan tiap malam mereka berlatih tarik suara,... mereka tak pernah ikut paduan suara bersama sang katak. Melihat polah mereka berdua, jangkrik tampan berucap "Ayooo ikuti aku... Sekarang waktunya untuk bernyanyi !!"
Mendengar percakapan antara jangkrik
tampan dengan tikus gemuk dan cicak pesolek, wawung pun geleng-geleng kepala.
"Ayooo jangan berhenti pada tataran diskusi ! Seperti farisi dan saduki
aja. Ayooo ikutan bernyanyi !!" Maka larutlah mereka dalam nyanyian. Dan wawung
pun ikut bernyanyi... Sungguh, menjadi malam penuh pujian.
KITA
DICIPTAKAN UNTUK SUATU TUJUAN
Malam ini
ada seekor katak hijau yang tak mau bernyanyi. "Aku bosan. Untuk
apa bernyanyi. Aku banyak masalah... !!!" Mendengar keluhannya, katak
senior yang bijak berkata, "kita dicipta untuk bernyanyi. Itulah tujuan
mengapa kita ada. Bila kita melakukan sesuatu sesuai tujuan penciptaan kita, di
situlah sukacita kita"
Ia benar. Kita ada untuk sebuah tujuan.
Maka, kembalilah katak hijau itu bernyanyi....
Ia benar. Kita ada untuk sebuah tujuan.
Maka, kembalilah katak hijau itu bernyanyi....
KITA
ADA UNTUK MEMPERINDAH DUNIA
Ketika jangkrik bernyanyi, ada yang
merasa terganggu. "bising..... berhentilah! Kau hanya menyakiti telinga
saja...!!" kata bung laron yang asyik mengembangkan sayapnya, mengitari
cahaya lampu di teras depan pastori.
Tetapi jangkrik tetap bernyanyi. "Aku senang bernyanyi, karena aku mengetahui itulah tujuan penciptaanku. Aku senang bernyanyi karena aku sedang memayu hayuning bhawono; memperindah dunia. Aku berusaha mengambil peranku dengan sebaik-baiknya"
Dan jangkrikpun terus bernyanyi dengan gembira....
Jangkrik benar. Ada peran strategis kita untuk memperindah dunia.
Tetapi jangkrik tetap bernyanyi. "Aku senang bernyanyi, karena aku mengetahui itulah tujuan penciptaanku. Aku senang bernyanyi karena aku sedang memayu hayuning bhawono; memperindah dunia. Aku berusaha mengambil peranku dengan sebaik-baiknya"
Dan jangkrikpun terus bernyanyi dengan gembira....
Jangkrik benar. Ada peran strategis kita untuk memperindah dunia.
SEPERTI
NYAMUK NAKALKAH KITA?
"Dasar nyamuk nakal yang
jahanam !!
Menggigit dan meninggalkan rasa gatal yang tertunjam !! Apakah hidupmu hanya untuk menerima kecam?" Gerutu sapi di kandang mengawali malam.
Hidup itu selayaknya dirayakan dengan memberi guna. Hidup adalah kesempatan memberi faedah. Bagaimana dengan hidup kita?
Menggigit dan meninggalkan rasa gatal yang tertunjam !! Apakah hidupmu hanya untuk menerima kecam?" Gerutu sapi di kandang mengawali malam.
Hidup itu selayaknya dirayakan dengan memberi guna. Hidup adalah kesempatan memberi faedah. Bagaimana dengan hidup kita?
SAAT
TUHAN TIDAK MENGGANDENG TANGANKU
"Katak,...kau sudah bernyanyi !
Biarlah hatiku selalu bernyanyi sepanjang jalanan licin yang akan kulalui
menuju tempat pelayanan malam ini." Dan katakpun makin bersemangat
bernyanyi. "Berangkatlah dalam damai, sesamaku. Hidupmu adalah
pujian."
Sanubariku bermadah, "Tuhan, gandeng tanganku yang lemah, karuniai aku cinta kasihMu yang besar agar bisa kubagikan kepada anak-anakMu di tempat pelayanan."
Dan kutahu, Tuhan menggandeng tanganku.
Sanubariku bermadah, "Tuhan, gandeng tanganku yang lemah, karuniai aku cinta kasihMu yang besar agar bisa kubagikan kepada anak-anakMu di tempat pelayanan."
Dan kutahu, Tuhan menggandeng tanganku.
"Tuhan,
Aku telah pulang kembali ke rumah. Terimakasih Tuhan, Kau telah menggandeng
tanganku !"
Mendengar syukurku, Tuhan berbisik di hatiku, anakku yang kusayangi, tahukah kau ?
Aku tadi tidak menggandeng tanganmu.
Tetapi Aku menggendong kamu."
Mendengar syukurku, Tuhan berbisik di hatiku, anakku yang kusayangi, tahukah kau ?
Aku tadi tidak menggandeng tanganmu.
Tetapi Aku menggendong kamu."
MENYANYI
DENGAN HATI
"Mengapa tertawa, bro? Apanya yang
lucu?" Tanya jangkrik tampan. "Kasih tau ga ya? Hahaha" jawab
katak sambil mesam-mesem. "ada apa to, bro? Aku pingin tau" desak
jangkrik. "Pingin tau apa pingin tau banget?" Mendengar ini jangkrik
mecucu spt mau mati penasaran. "Taukah kau, aku diminta ngajari
nyanyi di gereja. Nyanyi dengan hati"
Banyak orang bisa bernyanyi, tapi tidak dengan hati. Mari, menutup malam dengan nyanyian. Dari hati....
Dan dengarlah, katakpun bernyanyi..
Banyak orang bisa bernyanyi, tapi tidak dengan hati. Mari, menutup malam dengan nyanyian. Dari hati....
Dan dengarlah, katakpun bernyanyi..
Bernyanyi dengan hati.
MENDAPATKAN
DAN KEHILANGAN
"Ssst... Jangan berisik..! Mama
Yani blm bobok....." kata tikus gemuk pada temannya. Cicak pesolek yang sedang kelilipen
pun menjawab,"mama Yani kan orangnya sabar.. Kenapa u kog takut padanya?"
Tikus gemukpun menuturkan alasannya. "Kita tadi lupa memberitahunya, bahwa papa bambang laper ngga ketulungan. Lauknya sudah kita ambil tanpa permisi"
Ada kalanya kita mendapatkan, ada kalanya kita kehilangan. Tetaplah tersenyum.
Tikus gemukpun menuturkan alasannya. "Kita tadi lupa memberitahunya, bahwa papa bambang laper ngga ketulungan. Lauknya sudah kita ambil tanpa permisi"
Ada kalanya kita mendapatkan, ada kalanya kita kehilangan. Tetaplah tersenyum.
KATAK
MENJADI KATEKIS DALAM KATEKISASI
Malam telah datang. Lampu-lampu
berjuang mengalahkan kegelapan. Terang selalu lebih mempesona daripada gelap.
Malam ini jangkrik, wawung,tikus gemuk dan semut hitam belajar katekisasi.
Komunitas belakang pastori sedang larut dalam pengajaran, tatkala katak yang
jadi katekis berkata, "Jadilah seperti dian dan jaga minyakmu tetap
tersedia. Pastikan sumbu tetap support dan letakkan di tempat strategis di atas
kaki dian. Hidup berguna itu panggilan kita"
DISKUSI
ANTARA KATAK DAN JANGKRIK
Malam semakin larut. Aku masih di
depan laptop mengerjakan disertasiku. Berkali-kali kudengar katak bersenandung,
"Perubahan tidak dapat dihindari ; pertumbuhan adalah pilihan." Aku
merenungkannya berkali-kali dan aku setuju. Kulihat jangkrik mendekati katak
itu dan berkata kepadanya, "Aku memilih berubah. Aku memilih
bertumbuh.
Darimana start kumulai
untuk berubah dan bertumbuh?" Tanya jangkrik. Ternyata Jangkrikpun
memperhatikan senandung sang katak. Si katakpun berpikir keras. Ia melakukan
tradisinya ; garuk-garuk kepala. Jangkrik sabar menunggu. Aku pun menunggu
jawaban dari sang katak. "Begini, sahabatku. Mulailah dari ketekunan.
Ketekunan adalah produk dari iman, yang dibangkitkan oleh suatu tujuan. Tidak ada apapun di dunia ini yang dapat
menggantikan ketekunan. Bakat tidak. Kejeniusan tidak. Pendidikan juga tidak
dapat. Sangat mudah kita menjumpai orang-orang gagal yang berbakat, orang
jenius yang tanpa penghargaan, dan gelandangan-gelandangan yang berpendidikan.
Tekunlah....... Karena seperti yang diajarkan Napoleon Hill, "kesuksesan
terjadi tatkala semua sudah meninggalkan, sementara ada yang tetap bertahan dan
menolak untuk berhenti.
Satu
hal lagi yang juga tak kalah penting." Kata sang katak. "Bila kita
ingin berubah dan bertumbuh, kita harus berdisiplin. Kita perlu dengan rela
hati menjadi “tawanan” dari hasrat dan tujuan kita. Namanya fokus. Kita harus
fokus. Apa fokus kita itulah Visi. Visi akan menjadi sumber disiplin dan induk
dari pertumbuhan diri kita. Visi memilihkan masa depan kita. Visi memilihkan
pemanfaatan waktu kita, prioritas kita, sahabat kita, buku bacaan kita, hobi
kita, tempat menginvestasikan uang kita, daftar yang kita kerjakan, sikap
terhadap kehidupan dan visi akan memilihkan seperti apa kehidupan kita kelak.
Kita harus berdisiplin mengawal visi kita sampai tercapai." Jangkrik manggut-manggut.
Ternyata ketekunan, kedisiplinan adalah satu paket untuk hidup yang berubah dan
bertumbuh, menuju masa depan yang lebih baik. "Terima kasih, katak."
jawabku dalam hati. Kulihat merekapun bersalam-salaman dan berpisah.
PASAL
2
SECANGKIR
TEH MANIS PAGI
KETIKA
MATAHARI TIDAK DATANG
Matahari enggan bertugas pagi ini.
Tiada kehangatan. Mendung mengancam, dan burung-burung malas untuk berdendang. Tetapi
di hatiku ada nyanyian, "Selalu ada cintaMu di setiap hari.... Ada cintaMu
di sepanjang hari ini".
Selamat
datang, pagi yang indah. Kau datang lebih awal daripada terbukanya dua pintu
mataku. Meskipun matahari, sang raja siang enggan datang, engkau tetap pagi
yang indah.
Anak-anak ayam yang berkejaran, burung yang bernyanyi, dedaunan yang bermalasan dan embun yang diam menunjukkan tanggapan yang bhinneka terhadap mu.
Tetapi engkau tetap pagi yang indah bagiku.
Aku siap menjadi duta Sabda pagi ini...
Anak-anak ayam yang berkejaran, burung yang bernyanyi, dedaunan yang bermalasan dan embun yang diam menunjukkan tanggapan yang bhinneka terhadap mu.
Tetapi engkau tetap pagi yang indah bagiku.
Aku siap menjadi duta Sabda pagi ini...
CINTA
TELAH CUKUP UNTUK CINTA
Akhirnya
engkau datang juga, wahai raja siang... Selamat datang dan peluklah bumi yang
telanjang... Kehangatanmu dinantikan para perindumu. Seraplah genangan tirta
buah kenakalan sang mega yang marah-marah atas ibu bumi. Dekaplah bumi, kekasih
hatimu.
Selamat datang, raja siang. Kau
gagah sekali dan penuh semangat. Selamat melayani seluruh isi bumi.
Dengarlah,... Burung-burung kecil yang berkicau, sendaret yang bernyanyi dan
dedaunan yang menari menyambutmu.
Sendaret melantunkan tembang... Ayam
jago sibuk berpuisi untuk blorok, kekasihnya. "Dinda manisku, terimalah
rayap2 yang kutemukan ini. Ini tanda kasihku padamu !"
Dan si blorokpun larut pasrah dalam cinta, si jago berkokok penuh kemenangan.
Melihat ini, sendaret menghentikan tembangnya. "Pemberian itu jangan dikotori dengan rayuan untuk mendpt sesuatu. Pemberian itu harus lahir dari cinta!"
Sendaret benar. Cinta telah cukup untuk cinta.
Dan si blorokpun larut pasrah dalam cinta, si jago berkokok penuh kemenangan.
Melihat ini, sendaret menghentikan tembangnya. "Pemberian itu jangan dikotori dengan rayuan untuk mendpt sesuatu. Pemberian itu harus lahir dari cinta!"
Sendaret benar. Cinta telah cukup untuk cinta.
SENYUMAN
"Sendaret,...engkau bersemangat
sekali dalam bernyanyi, pagi ini. Lihatlah matahari terbangun dari tidurnya dan
berangkat kerja melayani makhluk di seantero bumi. Hatikupun penuh nyanyian
bagi Pemberi kehidupan."
Saudaraku, mari menyambut pagi ceria ini dengan senyuman.
Saudaraku, mari menyambut pagi ceria ini dengan senyuman.
HATI
YANG TAK MENGENAL SARIAWAN
Pagi yang cerah. Burung kacer
memperdengarkan suaranya yang indah. Bunga-bunga liar ikut tersenyum manja dan
matahari pagi lekas-lekas berangkat dari ufuk timur dengan sukacita.
Embun melepas dedaunan dengan kecupan, dan anak-anak riang menuju tempat belajar.
Saat terdengar percakapan katak dan cicak. "Mengapa suaramu serak, duhai katak kecil?" Tanya cicak pesolek. "Sejak kemarin lidahku kena sariawan." Jawab si katak. "Tetapi, mengapa pagi ini msh jg bernyanyi sepenuh hati?" Tanya cak solek heran. Ia tak habis pikir, dalam keadaan sakitpun katak tsb msh juga melantunkan madah. "Aku bermadah karena hatiku tidak sariawan. Tbhku bs sj sakit tp hatiku kujaga agar tetap ada nilai syukur dan penuh nyanyian."
Embun melepas dedaunan dengan kecupan, dan anak-anak riang menuju tempat belajar.
Saat terdengar percakapan katak dan cicak. "Mengapa suaramu serak, duhai katak kecil?" Tanya cicak pesolek. "Sejak kemarin lidahku kena sariawan." Jawab si katak. "Tetapi, mengapa pagi ini msh jg bernyanyi sepenuh hati?" Tanya cak solek heran. Ia tak habis pikir, dalam keadaan sakitpun katak tsb msh juga melantunkan madah. "Aku bermadah karena hatiku tidak sariawan. Tbhku bs sj sakit tp hatiku kujaga agar tetap ada nilai syukur dan penuh nyanyian."
BERKOTBAH
DI GEREJA
"met pagi, kawan. Kidungmu
begitu indah,....lagumu begitu merdu.....Terima kasih telah menemaniku
mempersiapkan kotbah untuk ibadah" Sayup-sayup aku mendengar sang katak
berkata, "Sahabat, aku memuji bukan untuk mencari pujian. Aku bersembah
bukan untuk mendapat nilai tambah. Biarlah segala kidung menyenangkan Sang
Agung, dan semua laguku berkenan di hadapan Sang Maha Tahu." Aku
mengangguk setuju. Lalu kawan kecilku kembali membuka mulutnya, "Kau telah
mempersiapkannya. Tetapi ingatlah, kotbahmu bukanlah pesanmu, karena kau
dipercaya hanya untuk menyampaikan pesanNya."
Pagi ini, aku menyerahkan persiapan
kotbahku kepada Tuhan. Aku tahu, RohNya menemani sepanjang aku
mempersiapkannya. HikmatNya mencerahi aku sewaktu aku merenungkannya. Aku
sangat percaya, ketika aku memberitakannya, Dia tetap beserta.
KUASA
SEBUAH SENYUMAN
"Tersenyum itu punya kuasa
mengubah suasana hati" tutur jerabang mengawali konseling mereka.
"Itu khan hal sepele, Bang" sahut jeliteng, sang konseli.
"Betul..Teng...sepele sekali. Tp ada hubungan misterius antara senyum n
suasana hati. tapi bukan senyum ² sendiri lhoooo."
Mari kita sambut setiap pagi dengan senyuman.
Mari kita sambut setiap pagi dengan senyuman.
Dalam senyuman ada rasa syukur.
Senyuman merupakan doa.
Juga ibadah, karena menyukakan hati orang yang melihatnya.
Pandang mataku,
Lihat wajahku, ... !
Aku tersenyum padamu.
Selamat pagi !!!
Senyuman merupakan doa.
Juga ibadah, karena menyukakan hati orang yang melihatnya.
Pandang mataku,
Lihat wajahku, ... !
Aku tersenyum padamu.
Selamat pagi !!!
KETIKA
ULAT BULU PATAH HATI
Ulat bulu patah hati. "Padahal aku sdh terlanjur sayang
padanya. Hiks."Keluhnya. "Jangan tangisi dia yang telah
mengkhianatimu. Bersyukurlah, karena Tuhan telah menunjukkan bahwa dia bukan
orang yang tepat bagimu" nasehat Jerabang.
Jangan biarkan keadaan atau seorangpun menghalangi sukacita. Kita bisa memilih kegembiraan atau kesedihan.
Pilihlah bergembira ! Met pagi. Tersenyumlah walau tak ingin tersenyum...
Jangan biarkan keadaan atau seorangpun menghalangi sukacita. Kita bisa memilih kegembiraan atau kesedihan.
Pilihlah bergembira ! Met pagi. Tersenyumlah walau tak ingin tersenyum...
PASAL
3
SECANGKIR
TEH MANIS SIANG
JANGAN
LUPA MAKAN SIANG
Siang ini anak2 ayam bersiul riang. Mereka
menikmati rayap2 gemuk yang ditemukan induknya, mjd menu makan siang mereka.
"Ayo sayang...makanlah yang banyak !" Induknya memberi semangat.
Pemeliharaan Yang Maha Tinggi memang layak dinikmati. Selamat makan siang, sdari2 ku.
Pemeliharaan Yang Maha Tinggi memang layak dinikmati. Selamat makan siang, sdari2 ku.
ADA
KALANYA BERISTIRAHAT
Telah
selesai tugasmu, raja siang. Beristirahatlah di ufuk barat. Akankah dewi malam
bersedia menggantikanmu malam ini?
Wahai dewi malam, banyak perindumu di bumi. . .
Wahai dewi malam, banyak perindumu di bumi. . .
TUGAS
SUCI
Sore yang indah. Ada dua ekor katak yang
sedang berdiskusi dengan asyiknya. "bro, nanti malam asyiknya kita nyanyi
apa?" Lalu sahabatnya menjawab, "kita nyanyi lgu dangdut aja, pren.
Lagu Selamat Malam jg oke" Dan ke2nya sepakat untuk mengusulkannya pada pemimpin
paduan suara mereka. "Itu lagu duniawi. Cm menghibur diri. Tgs kita
mendekatkan manusia pada Sang Pencipta !" Akhirnya mereka paham, ada tugas
yang lbh besar yang harus mereka selesaikan.
PENTINGNYA
ISTIRAHAT BERKUALITAS
"Tadi malam, pak Bambang
bnyanyi seperti kita? Suaranya sama persis dengan aku !" Kata bangkong.
Katak hijau menatap temannya lalu
menjawab, "itu bukan bnyanyi. Pak bbg kecapean shg ngorok. Makanya
suaranya sepertimu"
Siapapun kita adalah manusia biasa. Kita bisa lelah dan
membutuhkan istirahat berkualitas.
KACA
MATA KUDA
Kebencian selalu menemukan alasan
untuk membalas dendam.
Kasih selalu menemukan alasan untuk mengampuni.
Kebencian dan kasih mirip dengan kacamata kuda.
Yang satu hanya melihat dari sisi buruknya dan yang kedua berfokus pada sisi baiknya.
Kasih selalu menemukan alasan untuk mengampuni.
Kebencian dan kasih mirip dengan kacamata kuda.
Yang satu hanya melihat dari sisi buruknya dan yang kedua berfokus pada sisi baiknya.
BERGERAK
MAJU
Hidup
selalu bergerak maju. dukacita dan kegembiraan memperkuat sayap-sayap iman
kita. Kita menjadi berbeda. lebih kuat, lebih tinggi dan semakin berani menjadi
lebih otentik. Kembangkan sayap lebar-lebar ! Semakin tinggi kita terbang,
semakin dekat dengan Sang Pencipta
CINTA ITU CINTA
Ini cerita Nyata.
Beliau adalah Bp. Eko
Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yang sangat terkenal di
kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dalam memajukan
industri Reksadana di Indonesia.
Apa yang diutarakan beliau
adalah Sangat Benar sekali.
Silahkan baca dan
dihayati.
Dilihat dari usianya
beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati
malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang
sakit. Istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka
dikarunia 4 orang anak.
Disinilah awal cobaan menerpa,
setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa
digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak
bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno
memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya ke
atas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya di depan TV
supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi
dia selalu melihat istrinya tersenyum.
Untunglah tempat usaha pak
suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk
menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya,
mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi
sambil menceritakan apa2 saja yang dia alami seharian. Walaupun istrinya
hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup
senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini Pak Suyatno
lakukan lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil
membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal
si bungsu yang masih kuliah.
Pada suatu hari...ke empat
anak suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya.
Karena setelah menikah, anak-anak tinggal dengan keluarga masing2, dan Pak
Suyatno memutuskan dialah yang akan terus merawat ibu mereka. Keinginan Pak
Suyatno hanya satu yaitu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yang cukup
hati2 anak yang sulung berkata "Pak kami ingin sekali merawat ibu,
semenjak kecil kami melihat Bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan
keluar dari bibir Bapak....... bahkan Bapak tidak ijinkan kami menjaga
ibu".
Dengan air mata berlinang
anak itu melanjuntukan kata2 "sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan
Bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan Bapak menikmati
masa tua Bapak. Dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat
Bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yang
sama sekali tidak diduga anak2nya."Anak2ku ........... Jikalau perkawinan
& hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah lagi.....
tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku, itu sudah lebih dari
cukup. Ibu telah melahirkan kalian”…(sejenak kerongkongannya tersekat),...
kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak
satupun dapat dihargai dengan apapun”.
“Coba kalian tanya ibumu
apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian menginginkan Bapak
bahagia, apakah bathin Bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya
sekarang? Kalian menginginkan Bapak yang masih diberi Tuhan
kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yang masih
sakit.."
Sejenak meledaklah tangis
anak2 pak suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu
Suyatno… Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya Pak
Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber
dan hadirinpun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa Pak Suyatno mampu
bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa2.. Disaat
itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio. Kebanyakan kaum
perempuanpun yang hadir tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno
bercerita."Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam
perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran,
perhatian) itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping
hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai
saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang
anak yang lucu2..
Sekarang dia sakit karena
berkorban untuk cinta kami bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah
saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun
belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
PASAL
4
CEMILAN
BAGI JIWA
KEJAHATAN
ADALAH KETIADAAN TUHAN
Suatu
hari, katak bangkong berdiskusi dengan ikan nila dan katak hijau. “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”
tanya bangkong. Ikan nilapun menjawab: “Betul, Dia yang menciptakan semuanya.” “Tuhan menciptakan smuanya??” tanya bangkong
sekali lagi.“Ya , semuanya,” kata ikan itu. Bangkong: “Jika Tuhan mnciptakan
segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan…” Ikan nila terdiam & tidak
bisa menjawab hipotesis bangkong tersebut. Kemudian katak hijau berkata,
“Bangkong, boleh saya bertanya sesuatu ?” “Tentu saja,” jawab si Bangkong. Katak
hijau : “Bangkong, apakah dingin itu ada?” “Pertanyaan macam apa itu ? Tentu
saja dingin itu ada.” Katak hijau itu menyangkal, “Kenyataannya, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang
kita anggap dingin itu adlh ketiadaan panas. Suhu-460F adalah ketiadaan panas
sama sekali & semua partikel menjadi diam & tidak bisa bereaksi pada
suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan
panas”. Katak itu melanjuntukan, “Bangkong,, apakah gelap itu ada ?” Bangkongpun
menjawab, “Tentu saja itu ada.” Katak lagi-lagi menjawab, “Sekali lagi anda
salah. Gelap itu jg tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk
memecahkan cahaya jadi beberapa warna & mempelajari berbagai panjang
gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu
ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap
dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya..” Akhirnya katak hijau
itu bertanya sekali lagi, “Saudaraku, apakah kejahatan itu ada?” Dengann
bimbang bangkong menjawab, “Tentu saja!”
Dan katak berkata, “Sekali lagi Anda salah. Kejahatan itu TIDAK ADA. Kejahatan
adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang
dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan, Tuhan tak menciptakan
kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tak adanya Tuhan dihati manusia…” Bangkongpun
terdiam. Ia semakin paham. Tuhan didalam diriNya hanya ada kebaikan
semata-mata.
KATAK
KRISTEN
Pada suatu hari tikus betina gemuk
berbincang dengan cicak yang suka bersolek. "Cak solek, mengapa katak sll
bernyanyi?? " Dengan serius dan bersemangat bu Tik gemuk mendengar jawaban
yang sistematis dari sahabatnya. "Karena katak2 itu sdh jadi kristen.
Sedih maupun senang selalu bernyanyi..."
MERINDUKAN
HUJAN
Wahai air hujan? Akankah kau kembali
menari-nari di atas dedaunan dan menciumi ibu bumi? Kedatanganmu dinanti sang
katak yang sedang berdendang.
Mari,.... Kau dikirim Sang Tuan untuk menari dan memberi nada dalam lagu sang katak.
Mari bersama kami larut dalam pujian !!
Mari bersembah di hadapan Sang Tuan.
Mari,.... Kau dikirim Sang Tuan untuk menari dan memberi nada dalam lagu sang katak.
Mari bersama kami larut dalam pujian !!
Mari bersembah di hadapan Sang Tuan.
DENDAM
DAN KECERDASAN MENGAMPUNI
"Hal ini tidak blh dibiarkan.
Kita harus balas dendam !! Ajak tikus gemuk pada cicak pesolek. "Benar.
Dia jual kita beli !" Sambut cak solek.
Melihat mereka ber2 diliputi dendam , jangkrik memberi nasehat, "kalian harus beljr memaafkan. Hidup dalam damai itu indah."
Jangkrik benar. Mengampuni adl slh satu jenis kecerdasan. FQ: Forgiveness Quotient. FQ harus dilatih untuk mdpt level lbh tinggi. Lbh cerdas, lbh mahir dalam mengampuni.
Melihat mereka ber2 diliputi dendam , jangkrik memberi nasehat, "kalian harus beljr memaafkan. Hidup dalam damai itu indah."
Jangkrik benar. Mengampuni adl slh satu jenis kecerdasan. FQ: Forgiveness Quotient. FQ harus dilatih untuk mdpt level lbh tinggi. Lbh cerdas, lbh mahir dalam mengampuni.
KETIKA
PANEN TIBA
"Panen-panen. Panen jagung
telah tiba!" Para petani riang berdendang. Menuju ladang mengumpulkan
hasil jerih juang. Kulihat wajah sukacita mereka, baik pemilik, penuai dan
pembeli yang sama2 riang di peladangan. "Hasilnya buat byr utang, biaya
ngladang dan sisanya buat biaya sekolah anak semata wayang" tetapi hal ini
tidak mengurangi syukur nikmat dan rasa riang. Mari kita ikut berdendang.
PELAYANAN
SANG KATAK
Meski tujuan nyanyianmu bukan untuk
menghiburku, tapi aku terhibur....
Meski tembangmu tak menyebut namaku, tapi aku merasa terpanggil.
meski dendangmu tak mengkotbahiku, tapi aku merasa engkau memberi semangat baru bagiku untuk memuji Hyang Agung.
Katak, ....... Terima kasih kau setia menemani diriku yang lelah sesudah perjalanan jauh ke ladang pelayanan.
Meski tembangmu tak menyebut namaku, tapi aku merasa terpanggil.
meski dendangmu tak mengkotbahiku, tapi aku merasa engkau memberi semangat baru bagiku untuk memuji Hyang Agung.
Katak, ....... Terima kasih kau setia menemani diriku yang lelah sesudah perjalanan jauh ke ladang pelayanan.
MENEGUK
AIR KEBENARAN
"Namanya juga berbeda
pengalaman autentik, praxis dan keyakinan...!!! Jangan dipaksakan harus sama
!!!" jawab katak hijau kepada sahabatnya yang memaksakan pndapatnya.
"Tetapi keyakinanku paling benar, paling logis, masuk akal dan banyak katak yang seide denganku !!"
Mendengar sang sahabat begitu kekeh dan bersemangat sekali dengan argumentasinya, katak hijau menjawab :
"Hyang Agung begitu bijaknya, sehingga keanekaragaman disajikanNya untuk memperindah dunia. Kebenaran adalah milikNya dan kita harus masuk dalam ranah pengalaman bersamaNya agar kita bisa mencicipi seteguk-demi seteguk air kebenaran di lautan kebenaranNya yang dalam dan luas. Kita tak mungkin memenuhi diri kita dengan air itu, karena kita makhluk yang sangat terbatas. Kuncinya adalah : dekati Dia, kasihi Dia, hiduplah bersamaNya, alamilah damai sejahteraNya dan hiduplah bagi Dia. Bila itu kita kerjakan, kita akan semakin banyak diijinkanNya meneguk air kebenaran." Dengan penuh rasa ingin tahu, sahabatnya bertanya, "Lalu apa manfaatnya meneguk air kebenaran itu?" Dengan tersenyum, katak hijau menjawab, "kita semakin bisa membayangkan Sang Pemiliknya "
"Tetapi keyakinanku paling benar, paling logis, masuk akal dan banyak katak yang seide denganku !!"
Mendengar sang sahabat begitu kekeh dan bersemangat sekali dengan argumentasinya, katak hijau menjawab :
"Hyang Agung begitu bijaknya, sehingga keanekaragaman disajikanNya untuk memperindah dunia. Kebenaran adalah milikNya dan kita harus masuk dalam ranah pengalaman bersamaNya agar kita bisa mencicipi seteguk-demi seteguk air kebenaran di lautan kebenaranNya yang dalam dan luas. Kita tak mungkin memenuhi diri kita dengan air itu, karena kita makhluk yang sangat terbatas. Kuncinya adalah : dekati Dia, kasihi Dia, hiduplah bersamaNya, alamilah damai sejahteraNya dan hiduplah bagi Dia. Bila itu kita kerjakan, kita akan semakin banyak diijinkanNya meneguk air kebenaran." Dengan penuh rasa ingin tahu, sahabatnya bertanya, "Lalu apa manfaatnya meneguk air kebenaran itu?" Dengan tersenyum, katak hijau menjawab, "kita semakin bisa membayangkan Sang Pemiliknya "
KETIKA
KATAK TAK MAU TERBANG BERSAMA BURUNG NAN KECIL
"Katak, ... Tahukah kau bhw
hidupmu hanya sekali. Jangan hanya kau isi dengan bernyanyi. Cobalah terbang
spt aku dan kan kau lihat luasnya jagad raya ini" nasehat burung kecil di
pagi ini. "Aku dianugerahi nyanyian dalam hatiku sepertimu juga. Aku bs
hidup di air dan di darat, kau tak bisa. Ada kesamaan kita tp jg ada
perbedaannya. Yang penting menurutku adalah : nilai syukur dan manfaat kita
bagi sesama makhluk di alam raya"
BERBEDA
PARADIGMA
"Bingung... bicara dengan cicak
bingung. susah ngomong dengan cicak susah....." Gerutu cicak pesolek pada
jangkrik, temannya. "Susah memang bercerita kepada cicak yang gak suka
cerita, sungguh aku hilang akal berdiskusi dengan cicak yang akal-akalan" lanjutnya.
Mendengar hal ini, akhirnya jangkrik angkat bicara, "Bila titik berangkat
dan dasar yang dipakai berbeda, ya hasilnya pasti ga akan pernah ketemu. Kata
Salomo, seperti usaha menjaring angin, alias sia-sia." Melihat cicak
pesolek manggut-manggut, jangkrik melanjutukan nasehatnya, "Tetapi,
sharing, berbagi pengalaman itu tetap penting, karena di situ sebenarnya
masing-masing diteguhkan pada keyakinan mereka. Sebenarnya, dua-duanya tidak
berubah dalam paradigma, hanya sekedar meneguhkan paradigma. Yang bisa mengubah
hati adalah pengalaman, baik pengalaman hidup dengan sesama maupun pengalaman
hidup dengan Sang Khalik. Alami dan nikmatilah kebersamaan dengan sesama dan
Sang Khalik." Jangkrik berkata benar.
INDIKATOR
MENCINTAI TUHAN
"Aku galau....... capek.....
" kata semut hitam pada semut angkrang sahabatnya. Semut angkrang heran,
mengapa si-periang ini begitu bermuram durja. Alih-alih memberi masukan, si
angkrang bertanya, "Kenapa? Gitu aja kog repot" maka si semut hitam
mengisahkan situasi yang dihadapinya. Sambil manthuk-manthuk, si-angkrang
berucap, "Kita harus lebih menyayangi sesama, karena tidak mungkin kita
mengasihi Sang Pencipta yang tak terlihat, bila kita gagal mengasihi sesama
kita yang dapat kita lihat. Kita harus mampu melihat kehadiran Sang Pencipta
dalam diri sesama kita" Disemangati oleh petunjuk bijak sahabatnya ini,
semut hitampun kembali riang.......
DUNIA
MEMBUTUHKAN HATI
“
Aku
ngerjakan PR dulu ya, teruslah bernyanyi menemaniku" Dan katakpun
mengedipkan matanya padaku. Ia menyindirku, "Makanya jangan sekolah
terus...... Bukankah sekolah di universitas kehidupan lebih penting daripada di
sekolah formal?" Aku terdiam. Akhirnya aku sedikit berargumentasi,
"Aku sekolah di dua tempat. Sekolah formal dan sekolah di universitas
kehidupan. Aku berharap saling melengkapi." Dan katakpun terus bernyanyi,
seolah tak mau mendengar argumentasiku. "Kataaaaakkkkk !!!!" Seruku.
Kawan kecilku kemudian berucap, "Pesanku, jangan hanya mengisi kognitifmu,
isi juga hatimu, kawan." Aku terdiam. Katak berkata benar. Hati yang lebih
dibutuhkan dunia.
ULANG
TAHUN TANPA KADO
Hari ini Jangkrik tampan ultah. Ia
sgt mnghrpkn dpt kado/kejutan dari para shbtnya. "Ada yang ingat ultahku g
ya?" Karena sjk kmrn wawung opnam di RS n warga komunitas blkg pasTori
sibuk bergantian nunggu n bezoek, mereka smua lupa hr ini ultahnya jangkrik.
Hal yang lbh ptg mmbuat lain2nya kita lupakan. Walau tak sengaja n tak kurangi rs cinta. Met pg.
Hal yang lbh ptg mmbuat lain2nya kita lupakan. Walau tak sengaja n tak kurangi rs cinta. Met pg.
JELITENG BERULANG TAHUN
"Met pagi, bro !"Sapa
Jerabang. "Met pagi juga, bro !" Sahut Jeliteng yang diam-diam sdengan
berulang tahun hari ini.
"Kog mukamu berseri2 ? Lagi bahagia ya ?"Tanya Jerabang. "♏άΰ kedatangan tamu dari jauh? Atau ada yang m@u bayar utang ?"Lanjutnya.
Jelitengpun geregetan. "Katanya my brother, kog lupa hut ku ?" Pikirnya sedih.
Lupa bukan berarti tak ada perhatian.
Lupa bukan berarti melupakan.
"Happy birthday !"
"Kog mukamu berseri2 ? Lagi bahagia ya ?"Tanya Jerabang. "♏άΰ kedatangan tamu dari jauh? Atau ada yang m@u bayar utang ?"Lanjutnya.
Jelitengpun geregetan. "Katanya my brother, kog lupa hut ku ?" Pikirnya sedih.
Lupa bukan berarti tak ada perhatian.
Lupa bukan berarti melupakan.
"Happy birthday !"
GONG
XI FA COI
"Gong xi fa coi" seru
sendaret kpada teman2nya. Ia begitu tulus dan bersemangat mengucapkannya setiap
berpapasan dengan siapapun yang ditemuinya pagi ini. Imlek adalah tahun baru,
mjd hari baik untuk mengawali lg sgl sesuatu dengan perpspektif baru. Semua
makhluk senang saat memiliki harapan ketika Yesus Kristus bersabda,
"Lihatlah, Aku mjdkan sgl sesuatu mjd baru".
Selamat mengalami hidup baru di dalamNya. Kita adl ciptaan baru.
Selamat mengalami hidup baru di dalamNya. Kita adl ciptaan baru.
Memang, merayakan th baru, akan jd lbh bermakna saat kita mengimpartasikan
semangat baru yang kita miliki kpada sesama.
REGENERASI
KEPEMIMPINAN
Tanpa setahuku, komunitas belakang
pastori kemarin siang mengadakan regenerasi kepengurusan komunitas. Aku baru
tahu beberapa jam yang lalu. Dua hari lagi, katak akan diminta berpidato dalam
serah terima kepemimpinan mereka. Dalam smsnya, katak meminta pendapatku.
Akupun membalas smsnya sbb. "Katak, sahabatku, Para pemimpin sejati harus
siap menerima penundukan diri terhadap otoritas dan sadar akan kepengurusan
mereka atas kepercayaan yang diberikan kepada mereka oleh orang-orang yang
mereka layani. Pemimpin yang baik berusaha setia pada kepercayaan yang sakral
dari para pengikut dan bukan mengerjakan apa yang akan menyenangkan diri mereka
sendiri. Para pemimpin terlindung tatkala ia menundukkan diri secara sukarela
pada otoritas." SMS pun terkirim. Beberapa menit kemudian katak kembali
mengirim sms. "Kepada siapa pemimpin memberi pertanggungjawaban? Bukankah
ia pemimpin tertinggi?" Akupun kemudian mencari buku-buku kepemimpinan di
perpustakaan pribadiku. Aku mengutip pendapat Dari Munroe dan kukirimkan smsku
kepada sahabat kecilku. "Pemimpin bertanggung jawab, pertama-tama kepada
dirinya sendiri (hati nuraninya). Ia juga harus bertanggungjawab kepada pemberi
mandat, sesama pada umumnya dan Sang Pencipta, sebagai otoritas
tertinggi." Dan akupun menunggu-nunggu dua hari lagi, saat sahabat kecilku
berpidato di komunitas belakang pastoriku.
PAHLAWAN
CICAK
" Kog bisa? Sungguh tak dpt
dipercaya !" Cicak berkata pada dirinya sendiri. Ia geleng-geleng kepala.
"Terlalu banyak. Begitu berlimpah !"
Melihat cicak diliputi rasa bingung, katak berkata. "Aku tau yang kau pikirkan. Akupun pernah memikirkannya. Makanan kita terlalu berlimpah. Nyamuk-nyamuk pembawa DBD dan malaria luar biasa jumlahnya. Tapi, kita harus sadar diri. Makanlah secukupnya."
Cicak -cicak tidak seharusnya merasa bersalah. Mereka telah memberi yang terbaik yang dapat mereka beri.
Melihat cicak diliputi rasa bingung, katak berkata. "Aku tau yang kau pikirkan. Akupun pernah memikirkannya. Makanan kita terlalu berlimpah. Nyamuk-nyamuk pembawa DBD dan malaria luar biasa jumlahnya. Tapi, kita harus sadar diri. Makanlah secukupnya."
Cicak -cicak tidak seharusnya merasa bersalah. Mereka telah memberi yang terbaik yang dapat mereka beri.
MEMAYU
HAYUNING BHAWANA
Hari ini sendaret tidak bernyanyi.
Capung bersedih. Cicak tidak bersenandung dan semut angkrang menunjukkan wajah
duka. Komunitas belakang pastori baru saja kehilangan semangat mereka untuk
menyambut siang hari ini. Pagi tadi, Anak-anak ayam kehilangan induk mereka
karena ada mahluk ganas tak kasat mata membunuh blorok dengan tiba-tiba. Melihat
dukacita yang melanda komunitas mereka, dengan nada sedih dalam kepasrahan yang
besar, sang katak berkata, "Kematian adalah takdir untuk semua yang hidup
di alam raya ini. Kita berduka, dan saya juga merasakannya karena rasa
kehilangan. Tetapi bukankah hidup memang berarti mendapatkan dan kehilangan?
Sang blorok selama hidupnya telah mendedikasikan diri bagi keluarga dan
komunitas. Ia telah memayu hayuning bhawana : memperindah dunia." Katak
berkata benar. Selama kita hidup, kita harus mendedikasikan diri kepada
keluarga dan komunitas kita.
AYAM
JAGO YANG BERTANGGUNGJAWAB
Ayam jago bertanggungjawab penuh
terhadap keberlangsungan hidup anak-anaknya. Sepeninggal si blorok, ayam jago
memeluk anak-anaknya dan berkata, "anak-anakku...kehidupan harus terus
kita lanjutkan karena hidup adalah karuniaNya yang tak ternilai. Betapapun
sulitnya kehidupan kita, tetapi harus kita hadapi dengan gagah. Kita harus
bersatu sebagai keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera, damai dan
berpengharapan. Pengharapan selalu ada bagi setiap makhluk yang bergantung
kepada Sang Pencipta. Rumah kita harus kita isi dengan cinta karena cintalah
yang mampu mengundang kehadiran Sang Sumber Cinta." Memang, hidup tidak
selalu mudah. Tetapi cinta dan kebersamaan sebagai korps keluarga akan selalu
mampu menghadapinya. Mari kita mulai cinta dan kebersamaan dari lingkup
keluarga, sebagai lembaga terkecil yang Tuhan dirikan. Dari keluargalah kita
belajar tentang indahnya penerimaan, pengampunan, pengorbanan,, di mana suka
dan duka dibagi dan dialami. Tawa dan tangis dirayakan dan direnungkan.
PANGGILAN MENJADI PAHLAWAN KELUARGA
Anak-anak ayam merasa damai dan aman
dalam dekapan sang ayah. Ayam jago telah mengetahui tujuan hidupnya : membahagiakan
dan mengawal pendewasaan keturunannya. Hari ini ia tidak bisa berkokok, karena
hatinya dipenuhi perasaan kehilangan dan panggilan menjadi pahlawan. Pahlawan
keluarganya. Blorok telah tiada. Tapi kenangan bersamanya tetap hidup.
Pengorbanan dan tanggungjawabnya kepada anak-anak ...menobatkannya menjadi
pahlawan. Ia pun bersedia menjalani panggilannya. Sambil tetap memeluk mereka,
ayam jago dengan sangat yakin berkata, "Anak-anakku.....kita semua
dilahirkan untuk menjadi pahlawan bagi keluarga. Mari kita penuhi panggilan
kita." Dan anak-anak ayampun semakin mengerti, bahwa mereka sangat
berharga dan selalu ada di hati ayahnya.
CINTA
ITU BUKAN METAFOR, CINTA ITU SUNGGUH ADA
Katak yang datang melayat dan melihat
cinta yang hadir di keluarga ayam jago, meneteskan air mata. Begitu indahnya
presentasi keluarga ini. Dalam hatinya ia tak habis pikir, "mengapa banyak
keluarga begitu rapuh dan menjadi korban cabikan cinta diri, egoisme dan tak
terkendalinya sifat liar dalam diri anggota-anggotanya? Mengapa banyak keluarga
begitu tak berdaya untuk mengalahkan "ilah-ilah dan ...mamon-mamon"
modern yang mempermainkan dan melumpuhkan suara hati mereka? Korban sudah
banyak berjatuhan. Masihkah akan ditambah lagi?" Katak terdiam. Ia sore
ini belajar tentang cinta yang tak pernah pudar keindahannya. Memang,
cinta......memberi inspirasi dan tak pernah berhenti melahirkan syair, puisi,
madah, sinetron, film layar lebar, dan kotbah. Tetapi cinta bukanlah metafora.
Cinta itu ada. Cinta itu indah. Dan katakpun pasrah tatkala hatinya dipenuhi
rasa cinta.
CINTA
SEPERTI TANAMAN HIAS
DI DALAM
POT
Cinta dan kesetiaan tidak seperti tanaman liar, lebih mirip
tanaman hias dalam pot.... harus rajin disirami dan memerlukan pupuk alami...
CINTA ITU
ENERGI AKTIF
Cinta adalah energi aktif... dia tidak bisa diam di hati
orang-orang yang mati semasa hidup, tapi tinggal dalam hidup orang-orang yang
mencintai kehidupan.
TENTANG PENULIS

Dr. Bambang Nugroho Hadi, M.Th., lahir di
Kotabumi, 7 November 1974. Ia seorang Pendeta di Gereja Kristen Sumatera Bagian
Selatan (GKSBS). Sesudah menjalani masa vikariat
selama dua tahun, ia ditahbiskan sebagai Pendeta pada 24 Januari 2001 dan
sekarang melayani Jemaat GKSBS Mawar Saron, Seputih Raman, Lampung Tengah. Ia seorang
mencintai alam dan hobby naik gunung dan susur gua. Studi teologi ditempuh di
Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, STT Jaffray
Jakarta dan STT Syalom Lampung. Ia menjadi dosen di STT Syalom Lampung sejak
tahun 2006. Di sela-sela kesibukannya sebagai Pendeta Jemaat, ia aktif di lingkungan Sinode GKSBS sebagai
fasilitator pembinaan-pembinaan di Jemaat dan Klasis, pemateri dalam berbagai
seminar di Sumatera Bagian Selatan, Ketua Departemen Peningkatan Kapasitas
Sinode GKSBS, anggota dewan Pembina Yayasan pendidikan Kristen Lampung dan
kontributor materi kotbah terbitan Sinode GKSBS. Ia tinggal di pasthori GKSBS
Mawar Saron bersama Lilik Nurharyani, isterinya dan dua bidadari kecil bernama
Gabriella Gita Diani Putri dan Christofera Gracia Diani Putri.
Pdt. Bambang
Nugroho Hadi,M.Th sangat menikmati hidup dan profesinya sebagai Pendeta di
pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar